PENGGUNAAN MAJAS DALAM
MENULIS SEBUAH PUISI
Yang dimaksud dengan Majas di sini adalah gaya bahasa yang
menggunakan kata-kata kiasan, tamsil ibarat atau perumpamaan, kata-kata bukan
dalam arti yang sebenarnya. Menulis sebuah puisi memang memerlukan penggunaan
majas. Kenapa? Karena sebuah puisi akan lebih berasa, indah dan puitis bila
menggunakan majas. Karena fungsi majas memang untuk memberi keindahan dan
keselarasan dalam sebuah puisi. Sebuah majas penuh dengan konotasi akan mampu
memikat hati pembaca secara indrawi. Di samping itu penggunaan majas mampu
menghidupkan, meningkatkan efek dan konotasi tertentu. Majas juga mampu membuat
puisi memancarkan banyak makna. Di samping itu penggunaan majas dalam sebuah
puisi akan menghasilkan kesenangan imajinatif dan imaji tambahan dalam sebuah
puisi, dapat menambah intensitas perasaan penyair dalam menyampaikan makna dan
menyampaikan sikap penyair serta dapat menyampaikan sesuatu yang luas dengan
bahasa yang singkat dan padat.
Untuk lebih itu lebih jelasnya, mari kita cermati uraian Majas secara
umum dan rinci sebagai berikut di bawah ini
- Majas Metapora, majas yang membandingkan sesuatu secara langsung tanpa menggunakan kata penghubung
Contohnya
Aku ini biatang jalang
Akulah camar yang tersesat menuju daratan
- Majas Simille adalah yang membandingkan sesuatau dengan menggunakan kata penghubung seperti, seumpama, laksana, bagaikan dlL
Contohnya
Dia
seperti harimau lapar mengincar mangsa
Ia
bagaikan pungguk merindukan bulan
Sebenarnya
aku dan dia bagai langit dan buni
- Majas Personifikasi majas yang membandingkan benda bersifat seperti manusia.
Contohnya
Nyiur melambai di sepnajangt pantai
Banjir itu datang lagi mengepung kota Jakarta.
Mentari tersenyum ria menymbut pagi
- Majas Pleonasme, majas yang mengatakan sesuatu yang sudah jelas.
Contohnya
Darah merah itu muncrat ke mana-mana.
Ia menendang bola dengan kakinya
Genangan air itu sudah memasuki rumah
Diam-diam ia naik ke atas
lalu turun ke bawah.
- Majas Hiperbola, majas yang mengungkapkan sesuatu dengan cara yang berlebihan sehingga seperti tak masuk akal.
Contohnya
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Pecah kepalaku memikirkanmu
Dalam keluargaku terjadi perang dunia ke
tiga
Serasa ada seribu jaum menusuk di
kepalaku
- Majas Litotes adalah majas yang mengungkapkan sesuatu dengan cara mengecilkan arti
Comtohnya
Inilah gubukku yang sepi
Padahal yang
dkatakan gubuk itu adalah sebuah
rumah mewah yang lengkap dengan fasilitas yang
serba wah.
- Majas Ironi adalah ungkapan sindiran tajam dengan mengatakan yang sebaliknya.
Contohnya
Eneg aku mendegar suaramu yang merdu itu
Pagi sekali kau datang pagi ini. Sekarang
baru
pukul 11.30,” kata Ibu pengajar Matematika
- Majas Paradoks majas yang mengungkapkan dua hal dengan ungkapan yang bertentangan pada saat yang sama.
Contohnya
Sepi
hatiku di tengah pesta ini.
- Majas Klimaks adalah majas yang mengungkapkan sesutu dengan menyebutkan urutan yang semakin meningkat.
Contohnya
Sejak SD, SMP, SMA sampai Perguruan
Tinggi
ia selalu menjadi juara kelas dan lulusan
terbaik.
- MajasAnti Klimaks majas yang mengungkapkan sesuatu dengan urutan pikiran yang semakin menurun dari gagasan sebelumnya.
Contohnya
Seluruh jenjang pendidikan dari
Perguruan
Tinggi, SLTA, SLTP, SD sampai TK dan
PAUD
harus mendapat perhatian yang sama.
- Majas Sarkasme majas yang mengungkapkan sesuatu dengan kasar keras menyakitkan hati.
Contohnya
Dasar otak udang!
Muak aku melihat wajahmu.
- Majas Metonomia majas yang mengungkapkan sesuatu dengan menyebutkan merek/ nama yang sama sifatnya.
Contohnya judul sebuah puisi Kereta
Api Senja
yang maksudnya adalah perjalanan hidup yang
memasuki masa lansia.
Kami pulang
kampung naik kijang.
Maksudnya
dengan mobil kikang
- Majas Pars Pra Toto majas yang mengungkapkan sesuatu dengan cara menyebutkan sebagian saja untuk keseluruhannya.
Contohnya,
Sejak kemaren tak terlihat batang hidungnya
- Majas Totem Pro Parte majas yang mengungkapkan sesuatu dengan cara menyebutkan keseluruhan tetapi yang dimaksud hanya sebagiannya saja.
Contohnya
Dalam Kejuaraan Futsal tahun ini SMA Garuda
menang telak 5 – 0 atas SMA Mawar
Jingga.
- Majas Eupimisme majas yang mengungkapkan sesuatu dengan cara memperhalus kata.
Contohnya,
Ia agak lambat menerima pelajaran
matematika.
Sebenarnya
ia bodoh dalam hal matematika.
- Majas Paralellisme majas yang mengungkapkan dua hal yang sejajar dan setara.
Contohnya
Di tengah melambungnya harga, Suaramu
semakin merdu saja.
- Majas Elipsis majas yang mengungkapkan sesuatu dengan menghilangkan salah satu kata.
Contohnya
Ibu ke pasar membeli keperluan dapur. Kata
yang dihilangkan di sini
adalah kata Pergi.
- Majas Asindenton majas yang mengungkapkan sesuatu tanpa menggunakan kata sambung.
Contohnya
Saya melihat, saya mendekat, saya menyapa
Anak yang berbaju putih itu.
- Majas Polisindento adalah majas yang mengungkapkan sesuatu dengan cara menggunakan kata sambung.
Contohnya
Saya melihat lalu saya mendekat dan
saya
menyapa anak yang berbaju putih itu.
- Majas Kiasmus majas yang mengungkapkan sesuatu dengan cara menggunakan intervensi antara dua kata yang berkaitan.
Contohya
Ia itu kaya tetapi merasa miskin
- Majas Tautotes majas yang mengungkapkan sesuatu dengan menyebutkan yang sama artinya
Contohnya
Ia berani, ia gagah perkasa, ia tidak takut
menghadapi preman-preman itu.
- Majas Anafora adalah majas yang mengungkapkan sesuatu dengan mengulang kata pertama pada larik-larik yang berurutan,
Contohnya
Aku bersendau gurau bersama gelombang
Aku bernyanyi bersama burung-burung
Aku bersiul bersama angin
- Majas Epifora majas yang mengungkapkan sesuatu dengan mengulang kata terakhir
Contohnya
Kau marahi, dia diam saja
Disindir, diledek, dipojokkan. ia diam
saja
Bahkan difitnah secara keji pun , ia diam
saja.
- Majas Epanalepsis majas yang mengungkapkan sesuatu dengan mengulang kata pertama dan kata terakhir pada larik-larik yang berurutan.
Contohnya
Jangan jadi penjahat, aku tak suka
Jangan jadi preman seperti mereka, aku tak
suka
Jangan jadi koruptor aku juga tak suka
- Majas Antilesis majas yang mengungkapkan sesuatu yang berlawanan.
Contohnya
Air susu dibalas dengan air tuba
- Majas Aksimoron adalah majas mengungkapkan antar bagiannya.
Contohnya
Cinta membuat kita bahagia, tetapi cinta juga membuat
kita menderita
- MajasAntanaklasis, majas yang memgungkapkan dua kata yang sama tetapi berbeda artinya
Contohnya
Ibu membawa buah tangan , yaitu
buah apel dan buah naga
- Majas Retoris adalah majas yang mengungkapkan sesuatu dengan pertanyaan yang yang tidak memerluakan jawaban karena jawabannya sudah diketahui
Contohnya
Beginikah rasanya jatuh cinta?
- Majas Enumerasio adalah yang mengungkapkan sesuatu dangan cara menguraikan urutan bagian dari keseluruhan
Contohnya.
Lihatlah betapa asri disekeliling rumah kita
Ada sungai kecil selalu
setia pada riak dan arusnya. Ada taman kecil dengan
aneka bunga tumbuh di sana. Di pjok ada bangku
buat bersantai bersama.
- Majas Ekslamasio, majas yang mengungkapkan sesuatu dengan menggunakan kata seru.
Contohnya.
Jangan tunduk. Tentang aku dengan berani.
- Majas Invertse adalah yang mengungkapkan sesuatu dengan mendahulukan predikat sebelum subyek.
Contohnya.
Tersenyum ia saat melihat yang dinanti telah datang.
- Majas Perifrase majas yang mengungkapkan sesuatu dengan ungkapan panjang yang sebenarnya bisa saja dengan ungkapan yang lebih pendek
Contohnya
Kemaren, kemarennya lagi, hari ini dan besok ia juga
akan pergi ke pasar hanya untuk menemui seseorang yang sudah menjadi pacarnya.
- Majas Repetisi adalah majas yang mengungkapkan sesuatu dengan perulangan kata
Contohnya.
Selamat tinggal Banjarmasin, selamat tinggal kota
kelahiranku, selamat tinggal kenangan, selamat tinggal semuanya.
- Majas Simbolik adalah majas yang menyebutkan sesuatu dengan cara membandingkannya dengan benda lain. Contohnya
Ia telah menjadi lintah darat.
- Majas Antonomasia majas yang mengungkapkan
Sesuatu nama
gelaran berdasarkan sifat dan keadaanya. Contohnya
Contohnya.
Si Kribo, Si Jangkung, Si Cantik
- Majas alegori adalah majas yang mengungkapkan dengan menggunakan kiasan atau penggambaran yang di kemas dalam cerita atau uraian
Contohnya.
Suami sebagai kpala keluarga seperti nakhoda dalam
sebuah pelayaran, ia harus bisa membaca peta, arah angina dan gelombang, dan ia
juga harus bisa membaca posisi bintang dimalam gelap.
Selanjutnya di
sini kita akan mencermati penggunaan majas pada dalam puisi (1). Menjahit Sehelai Asa karya M
Johansyah, (2). Seperti Laut karya Micky Hidayat,
dan (3). Hanya Kepada Ombak karya Rezqie Muhammad
Alfajar berikut di bawah ini
***
1
Penggunaan Majas Dalam Puisi
Menjahit Sehelai Asa
Karya M Johansyah
Menjahit Sehelai Asa
Malam taklah diam
terus merenda dalam senyap
dan jarum itu telah merapikan sisi jahitan
berkali-kali lepas tusukan
mengena ujung jari lagi dalam
berulang, lukai dan pedih
namun benang terus menjalur di pintalan
sedang hati merenungi sebuah kesabaran
hingga helai-helai kain menanti
malam taklah diam
menyapa kejujuran yang memupus
dari mana lagi aku harus memperhatikan
di kala hidup tidak putih seperti sehelai kain
dalam corak dan ragam
dalam segala permintaan
dilema, keterpaksaan menggurat nadi
meski sepotong kemeja harus jadi
lalu bertkah untuk menolak
malam taklah diam
menimbun kantuk melarikan hati
Batulicin, 07 Februari 2013
( SILUET RUMAH LAUT, Hal. 40)
Puisi yang berjudul Menjahit
Sehelai Asa karya M Johansyah ini masuk Puisi Deskriptif impresionistik yang mengungkapkan kesan penyair tentang keinginannya yang ditandai
dengan judul Menjahit Sehelai Asa dalam
penulisan judul, dan dalam ungkapan Malam
taklah diam terus merenda dalam senyap. di larik 1 dan 2
Puisi ini ditulis dengan menyajikan Majas
Personifikasi, Majas Perifrase, Majas Paralellisme dan Majas Anafora. Untuk lebih jelasnya mari kita cermati penggunaan
majas dalam puisi Menjahit Sehelai Asa
berikut di bawah ini.
1. Malam taklah diam
2. terus merenda dalam senyap
3. dan jarum itu telah merapikan sisi jahitan
4. berkali-kali lepas tusukan
5. mengena ujung jari lagi dalam
6. berulang, lukai dan pedih
7. namun benang terus menjalur di pintalan
8. sedang hati merenungi sebuah kesabaran
9. hingga helai-helai kain menanti
10. malam taklah diam
11. menyapa kejujuran yang memupus
12. dari mana lagi aku harus memperhatikan
13. di kala hidup tidak putih seperti sehelai kain
14. dalam corak dan ragam
15. dalam segala permintaan
16. dilema, keterpaksaan menggurat nadi
17. meski sepotong kemeja harus jadi
18. lalu beratkah untuk menolak
19. malam taklah diam
20. menimbun kantuk melarikan hati
Baiklah kita awali mencermati penggunaan
majas di bait 1 berikut di bawah ini.
1. Malam taklah diam
2. terus merenda dalam senyap
3. dan jarum itu telah merapikan sisi jahitan
4. berkali-kali lepas tusukan
5. mengena ujung jari lagi dalam
6. berulang, lukai dan pedih
7. namun benang terus menjalur di pintalan
8. sedang hati merenungi sebuah kesabaran
9. hingga helai-helai kain menanti
Berdasarkan paparan di atas, kita ketahui bahwa bait 1 ini ditulis
dengan menggunakan Majas Personifikasi
yang mengungkapkan sesuatu menjadi hidup seperti layaknya hidup manusia. Hal
ini ditandai dengan ungkapan Malam taklah
diam di larik 1, merenda dalam
senyap di larik 2 merapikan sisi jahitan di larik 3 dan
dalam ungkapan hati merenungi sebuah
kesabaraan di larik 8.
Di bait 1 ini juga ada Majas
Parallellisme, majas yang mengungkapkan dua hal yang sejajar dan setara
yang ditandai dengan ungkapan namun
benang terus menjalur di pintalan di larik 7 yang sejajar dengan ungkapan sedang hati merenungi sebuah kesabaran di
larik 8.
Bait 1 ini secara keseluruhan merupakan Majas Perifrase yang
mengungkapkan sesuatu dengan ungkapan panjang yang sebenarnya bisa saja
diungkapkan dengan ungkapan pendek. Ini dapat kita rasakan dalam ungkapan Malam taklah diam, terus merenda dalam
senyap dan jarum itu telah merapikan sisi jahitan berkali-lali lepas tusukan,
mengena ujung jari lagi dalam, berulang lukai
dan pedih, namun benang
terus menjalur di pintalan, sedang hati merenungi sebuah kesabaran hingga
helai-helai kain menanti.
Berikutnya marilah kita cermati penggunaan majas di bait 2 berikut di
bawah ini.
10. malam taklah diam
11. menyapa kejujuran yang memupus
Bait 2 ini ditulis dengan Majas
Personifikasi yang ditandai dengan ungkapan malam taklah diam di larik 10 dan dalam ungkapan menyapa kejujuran yang memupus di larik
11.
Selanjutya, mari kita cermati penggunaan majas di bait 3 sebagai berikut
di bawah ini.
12. dari mana lagi aku harus memperhatikan
13. di kala hidup tidak putih seperti sehelai kain
14. dalam corak dan ragam
15. dalam segala permintaan
16. dilema, keterpaksaan menggurat nadi
17. meski sepotong kemeja harus jadi
18. lalu beratkah untuk menolak
Bait 3 ini ditulis dengan menggunakan Majas Retoris yang mengungkapkan sesuatu dengan pertanyaan yang
tidak memerlukan jawaban, yang ditandai dengan kata tanya dari mana di larik 12 dalam ungkapan dari mana lagi aku harus memperhatikan dan di larik 18 dalam
ungkapan lalu beratkah untuk menolak.
Bait 3 ini juga ditulis dengan Majas
Alegori yang mengungkapkan
sesuatu dengan menggunakan kiasan atau penggambaran yang dikemas
dalam sebuah cerita atau uraian. Hal ini ditandai dengan ungkapan seperti sehelai kain dalam larik dari mana lagi aku harus memperhatikan di
kala hidup tidak putih seperti sehelai kain dalam corak dan ragam dalam segala
permintaan, dilema, keterpaksaan
menggurat nadi meski sepotong kemeja harus jadi lalu beratkah untuk menolak.
Di sini juga ada Majas Anafora
yang ditandai dengan pengulangan kata dalam
di awal larik 14 dan di awal larik 15 dalam untaian kata dalam corak dan ragam dan dalam
segala permintaan.
Berikutnya mari kita cermati penggunaan majas di bait terakhir sebagai
berikut di bawah ini.
19. malam taklah diam
20. menimbun kantuk melarikan hati
Bait terakhir ini kembali ditulis dengan menggunakan Majas Personifikasi yang mengungkapkan malam itu hidup seperti manusia yang
ditandai dengan dengan ungkapan Malam
taklah diam di larik 19, dan ungkapan menimbun
kantuk melarikan diri di larik 20.
***
2
Penggunaan Majas dalam Puisi
Seperti Laut
Karya Micky Hidayat
Seperti Laut
aku ingin seperti laut
tak pernah lelah menarikan ombaknya .
tak pernah henti menggerakan arusnya
dan menyimpan misteri kedalamannya
aku ingin seperti laut
tak lelah-lelah
tak henti-henti
dengan segenap keikhlasan
bersujud
berdoa
berzikir
bersyukur
dan melebur
di keluasan semesta-Mu
Puisi yang berjudul Seperti Laut
karya Micky Hidayat ini, ditinjau dari penuturannya puisi termasuk Puisi Lirik yang ditandai dengan Aku lirik sebagai penutur puisi. Ini
jelas terbaca pada larik aku ingin seperti laut.
Puisi ini ditulis dengan menggunakan Majas Simile, Majas Personifikasi, Majas Anafora dan Majas Tautotes. Selanjutnya untuk ini
marilah kita telisik dengan seksama penggunaan majas dalam puisi Seperti Laut berikut di bawah ini. .
1. aku ingin seperti laut
2. tak pernah lelah menarikan ombaknya .
3. tak pernah henti menggerakan arusnya
4. dan menyimpan misteri kedalamannya
5. aku ingin seperti laut
6. tak lelah-lelah
7. tak henti-henti
8. dengan segenap keikhlasan
9. bersujud
10. berdoa
11. berzikir
12. bersyukur
13. dan melebur
14. di keluasan semesta-Mu
Berdasarkan paparan di atas kita temui bahwa puisi ini ditulis dengaa
menggunakan Majas Simile yang
ditandai dengan penggunaan kata seperti
dalam ungkapan aku ingin seperti laut
di bait 1 larik 1 dan di bait 2 larik 5. Puisi ini juga ditulis dengan majas personifikasi yang ditandai
dengan ungkapan seolah-olah laut itu hidup seperti manusia, (yang) tak pernah lelah
menarikan ombaknya di larik 2, (yang) tak pernah henti menggerakkan arusnya di
larik 3. yang dengan segenap
keikhlasannya di larik 9 ia
bersujud, di larik 10 ia berdoa, dan
di larik 11 ia berzikir.
Di sini juga ada Majas Tautotes yang mengungkapkan sesuatu dengan menggunakan
sinonimnya atau kata-kata yang sama arti dan maksudnya. Ini jelas terbaca pada
rangkaian kata di larik 8 sampai dengan larik 14 yaitu dalam ungkapan dengan segenap keikhlasan (ia) bersujud
berdoa berzikir bersyukur dan dalam melebur
di keluasan semesta-Mu.
***
3
Penggunaan Majas dalam Hanya
Kepada Ombak
Rezqie
Muhammad AlFajar
HANYA KEPADA OMBAK
(:Sajak rindu untuk Kakakku di sana ...)
kubuka barisan daun dari renggang jari-jarimu
terlihat rupa-rupa embun tergantung mengering
di setiap tangkai ombak yang bernyawa
kau pergi mengantar umur dan janji
sedang di sini beribu bongkah laut
belum selesai membiru
hanya kepada ombak
kuceritakan tentangmu
selagi buih-buih berkejaran di punggung pantai.
di pasir merah itu
kau kecup keningku dan menyapu tangisku
sambil menatap mentari yang melepas gaun kuningnya
hanya kepada ombak
mencurahkan ganasnya jalan pulang
saat kita memegang kincir angin
dan berlari bersama di pasir putih yang terhambur di kaki kita
kau selalu mengajariku menghantam karang
namun kau tak pernah memaksaku melukis ombak
akan selalu kuukir kenangan itu di sepanjang lambai daun nyiur
di setiap botol berisi gulungan harapan nan kita lempar ke perut laut
atau lewat surat-surat hidup yang terjaring di jala-jala nelayan
kini ombak itu tenang dengan irama damainya
meninggalkan melody lautnya...
Puisi Hanya
Kepada Ombak ini termasuk puisi elegi. Untuk lebih jelasnya mari kita cermati bait 1 berikut di bawah ini
1. kubuka barisan daun dari renggang jari-jarimu
2. terlihat rupa-rupa embun tergantung mengering
3. di setiap tangkai ombak yang bernyawa
4. kau pergi mengantar umur dan janji
5. sedang di sini beribu bongkah laut
6. belum selesai membiru
7. hanya kepada ombak
8. kuceritakan tentangmu
9. selagi buih-buih berkejaran di punggung pantai.
10. di pasir merah itu
11. kau kecup keningku dan menyapu tangisku
12. sambil menatap mentari yang melepas gaun kuningnya
13. hanya kepada ombak
14. mencurahkan ganasnya jalan pulang
15. saat kita memegang kincir angin
16. dan berlari bersama di pasir putih yang terhambur di kaki kita
17. kau selalu mengajariku menghantam karang
18. namun kau tak pernah memaksaku melukis ombak
19. akan selalu kuukir kenangan itu di sepanjang lambai daun nyiur
20. di setiap botol berisi gulungan harapan nan kita lempar ke perut laut
21. atau lewat surat-surat hidup yang terjaring di jala-jala nelayan
22. kini ombak itu tenang dengan irama damainya
23. meninggalkan melody lautnya...
Untuk itu mari kita awali mencermati penggunaan majas di bait 1 berikut
di bawah ini.
1.
kubuka barisan daun dari renggang jari-jarimu
2.
terlihat rupa-rupa embun tergantung mengering
3. di
setiap tangkai ombak yang bernyawa
Bait 1 ini ditulis dengan Majas Perifrase yang ditandai dengan ungkapan panjang
dalam ungkapan
barisan daun dari renggang jari-jarimu rupa-rupa embun tergantung
mengering di setiap tangkai ombak yang bernyawa.
Berikut marilah kita
cermati penggunan majas di bait 2 berikut di bawah ini
4.
kau pergi mengantar umur dan janji
5.
sedang di sini beribu bongkah laut
6.
belum selesai membiru
Bait 2 ini ditulis dengan Majas Eupemisme
dengan cara memperhalus kata dengan ungkapan mengantar umur dan janji yang maksudnya adalah meninggal
dunia. Bait 2 ini merupakan satu kesatuan Majas Paralelisme yang ditandai dengan kau pergi mengantar umur dan
janji yang paralel dengan sedang di sini (ada) beribu bongkah laut
belum selesai membiru.
Selanjutnya mari kita
cermati penggunaan majas di baik 3 berikut ini
7.
hanya kepada ombak
8.
kuceritakan tentangmu
9.
selagi buih-buih berkejaran di punggung pantai
Bait ini ditulis dengan Majas Personifikasi yang ditandai hanya kepada ombak kuceritakan tentangmu dan buih-buih berkejaran. Bait ini juga ditulis dengan Majas Litotes yang ditandai dengan kata hanya di
larik 7.
Selanjutnya mari kita
telisik bait 4 berikut ini
10.
di pasir merah itu
11.
kau kecup keningku dan menyapu tangisku
12.
sambil menatap mentari yang melepas gaun kuningnya
Bait 4 ini ditulis dengan majas paralellisme yang ditandai dengan kau kecup keningku setara dengan klausa menyapu tangisku. Di sini juga ada majas personifikasi dalam ungkapan mentari yang melepas gaun kuningnya.
Selanjutnya mari kita
cermati bait 5 berikut ini.
13.
hanya kepada ombak
14.
mencurahkan ganasnya jalan pulang
15.
saat kita memegang kincir angin
16.
dan berlari bersama di pasir putih yang terhambur di kaki kita
Bait ini ditulis dengan Majas Perifrase menggunakan ungkapan panjang hanya kepada ombak mencurahkan ganasnya jalan
pulang, saat kita memegang kincir angin dan berlari bersama di pasir putih yang
terhambur di kaki kita.
Berikut mari kita cermati penggunaan
majas di bait 6.
17.
kau selalu mengajariku menghantam karang
18.
namun kau tak pernah memaksaku melukis ombak
Bait 6 ini ditulis dengan Majas Hiperbola yang
ditandai mengajariku menghantam karang
dan melukis ombak.
Selanjutnya mari kita
telisik bait 7 berikut ini.
19. akan selalu kuukir kenangan itu di sepanjang
lambai daun nyiur
20. di setiap botol berisi gulungan harapan nan
kita lempar ke perut laut
21. atau lewat surat-surat hidup yang terjaring
di jala-jala nelayan
Bait 7 ini sepenuhnya ditulis
dengan Majas
Hiperbola yang ditandai dengan ungkapan selalu kuukir kenangan itu di sepanjang
lambai daun nyiur, di setiap botol berisi gulungan harapan dan dalam ungkapan surat-surat hidup yang terjaring di
jala-jala nelayan. Di sini juga ada Majas Personifikasi yang ditandai dengan ungkapan lambai daun nyiur.
Akhirnya sampailah kita pada
bait terakhir yaitu bait 8 berikut ini.
22.
kini ombak itu tenang dengan irama damainya
23.
meninggalkan melody lautnya...
Bait ini ditutup dengan Majas Personifikasi yang ditandai
dengan ombak itu tenang seperti sifat manusia dan ungkapan meninggalkan melody lautnya
Paparan teori yang lengkap dan disertai contoh puisi yang sesuai, apalagi dari penulis lokal, menjadikan tulisan ini menarik dan informatif.
BalasHapusTabik.
Dahsyatullah, Pak Hamberan Syahbana!
BalasHapus