RINDU
DI BUMI AMUK HANTARUKUNG BAGIAN 12
Abah membawa piring
gado-gado dan satenya menuju ke dapur. Ia sengaja menjauh agar Ayu dan Guru
Ibas itu bisa lebih santai dan leluasa mengeluarkan isi hati masing-masing.
Sepertinya makan gado-gado sepiring berdua ini bukanlah pilihan yang salah
bahkan sudah menjadi sebuah keharusan. Dengan demikian semua kegalauan kebekuan
yang ada di hatinya belakangan ini bisa tercairkan karenanya. Semua uneg-uneg
dan ganjalan yang mengganggu bisa dihilangkan. Semua kelesuan bisa segar
kembali. Semua kebimbangan yang ada di hati keduanya belakangan ini bisa
berbunga-bunga kembali. Itulah harapan Abah dan itu juga harapan Ayu dan Bram.
Tentu saja tidak semudah membalik telapak tangan tetapi memerlukan proses.
Salah satunya melalui makan sepiring berdua itu.